Hai semuanyaaaaa. Lama ngga jumpa. Aku harap kabar kalian baik dan sehat wal 'afiat. Ini lebih dari setahun sejak terakhir aku nulis di blog ini. Karena ya sejujurnya aku sekarang lagi ada di masa dimana aku mulai berusaha bangkit dari duka dan keterpurukan.
Tema kali ini bukan tema yang suram so, aku akan cuap2 happy tentang my crush aja deh ya.. Cekidottt
Fyi, empat hari lagi umurku akan menginjak 24 tahun. Waktu berjalan begitu cepat dan untuk banyak alasan, aku jadi semakin was was dengan kehidupan. Salah satu hal yang aku pikirkan di otak adalah hal yang menyangkut asmara. Percaya atau tidak yorobun... Aku itu jomblo dr lahir. Tepuk tangaaaan hahahahaha (tertawa bangga disambi miris).
Setelah kupikir2 aku bukannya ngga laku. Ada kok yang ngedeketin walau kebanyakan secara singkat kutolak. Cumaaann standarku sepertinya jadi agak tinggi atau bahkan sangat tinggi sejak aku mengenal my crush.
Ironisnya my crush itu adalah sesosok tokoh novel yang bisa ketemu di mimpi aja sudah syukur walhamdulillah. Tanpa banyak cing cong lagi, kuperkenalakan My Crush, yaitu... Saudara Rex Rashad :))))
Aku sdh kenal Rex dr sebelum tahun 2016 dan benar2 jatuh cinta kepadanya setelah aku selesai menamatkan buku ke empat atau buku terakhir dari seri The Chronicles of Audy. Aku punya keempat buku dr seri tersebut dan membaca berulang ulang hanya untuk bertemu atau mempertemukan diri dengan Rex Rashad. Sebenarnya setelah kupikir2 lagi, aku jadi tampak agak menyedihkan. Jatuh cinta kepada tokoh novel itu nampak cukup miris karena bahkan aku tidak akan pernah melihat wujudnya di dunia nyata walau setiap hari aku berharap akan ada titisan wujud dr tokoh tersebut.
Jika dihitung2, sdh lebih dari 5 tahun aku berharap kepada Rex dan itu masih akan terus berlanjut. Aku harap aku bisa segera move on dan sepenuhnya sadar bahwa mengharapkan sosok Rex adalah mustahil adanya. Rex tidak akan menghampirimu Zilfa, sadarlah!
Tapi melepas Rex tentu tidak akan mudah. Di hatiku yang paling dalam aku tetap mengharapkan kemunculannya dan itu sebenarnya cukup menyiksa. Dan ini berpengaruh terhadap kehadiran manusia nyata, i mean cowok2 di dunia nyata yg kini seringkali jadi terlihat tidak terlalu menarik lagi.
Aku juga bukannya mau menjomblo terus dan menunggu Rex yang tidak akan pernah kunjung datang, tapi... Ah entahlah. Kadang aku masih percaya bahwa sosoknya bisa jadi ada di dunia nyata. Penulisnya barangkali mendapatkan ide membuat tokoh tersebut krn terinspirasi dr sesuatu bukan?
Aku cukup terlihat menyedihkan? Dengan ini, apa aku menyedihkan? Haha
Baik, jadi seperti apa Rex itu? (Biar kutunjukkan, agar barangkali ada yang menemukan sosoknya saat berjalan2 di daerah jogja atau kampusnya di MIT, bisa segera menghubungi aku haha)
Sosok rex digambarkan dengan tubuh jangkung kurus, mata seperti Keanu Reeves versi sipit, dengan kulit pucat, rambut bergelombang menutupi sebagian mata, alis yang sering mengkerut serius, serta lesung pipit yang hanya keluar sekali selama empat buku itu kubaca sangking jarangnya dia tersenyum (jika tersenyumpun biasanya ia hanya bisa tersenyum miring atau tersenyum samar tipis2).
Dia si jenius dengan IQ 152 dan berhasil diterima di MIT serta memenangkan essay internasional bernilai sepuluh ribu dollar. Berbeda dengn kebanyakan tokoh idaman yang digambar atletis dan kuat, Rex merupakan pengidam asma berat sehingga dia harus sering menggunakan masker kesehatan serta menghirup banyak2 inhalernya. Dia juga tidak bisa menggunakan parfum wewangian seperti kebanyakan orang dan menggantinya dengan minyak essential peppermint sehingga mendengar nama Rex membuat aku langsung teringat dengan wangi peppermint. Fyi, aku sampai ikut menggunakan minyak ini juga dan sempat menanam tanaman peppermint di halaman belakang :) sangking ingin ikut mencium aroma khas dr Rex ini.
Walaupun Rex tidak berbadan sehat, tp rex merupakan sosok yang mandiri banget. Dia jago memasak, bersih2, berkebun, dll. Selain itu dia cinta kebersihan dan itu adalah salah satu tipe cowok yang kusuka banget. Rex tidak boleh menghirup debu untuk menghindari asmanya jadi dia makin2 sangat menjaga kebersihan. Selain itu dia punya kebiasaan membaca buku dimanapuuun. Termasuk saat makan. Pengetahuannya luas dan dia hidup dengan rasional dan efisien.
Fyi, aku mengidamkan kencan di perpustakaan atau toko buku dan sosok Rex kuanggap sempurna untuk hal itu.
Rex tidak banyak bicara, dan sekalinya berbicara itu adalah hal2 yg cukup penting untuk dibicarakan.. Jadi, aku suka kesunyian yang berfaedah ini. Sejujurnya aku tidk terlalu suka tipe yg terlalu banyk bicara dan bercanda dengan cukup berisik bin norak. Aku suka situasi atau suasana yang cukup sunyi dan serius karena akupun tipe yang sering kali tidak banyak bicara.
Karena rex berbeda dengan kebanyakan cowok yg pernh kulihat, maka cara dia mengungkapkan rasa suka kepada orang yg dia suka jg berbeda. Dia menghubungkan rasa suka dengan hal2 rasional dan juga teori dr tokoh seperti plato dan aku merasa itu jadi suatu hal yang cukup "seksi" dan tidak biasa.
Oiya, Rex ini digambarkan sebagai anak SMA usia tujuh belas tahun (dibuku terakhir dia berusia 18 tahun) dan tokoh ceweknya berusia 22 tahun, yang berarti perbedaan dia dan tokoh cewek tersebut adalah hampir 5 tahun. Gara2 si Rex ini, aku jadi membuat dan merelakan diriku ikhlas kalau2 suatu hari nanti dapat berondong muda. Kalo berondongnya kayak rex, aku mah ikhlas lahir batin. Padahal sebelum ada si rex ini, aku merasa bahwa ideal sebuah pasangan adalah kalau usia cowonya lebih tua bahkan sampai 5 tahun. Sungguh, Rex merubah pikiranku tentang hal itu haha.
Walaupun banyak orang yg merasa bahwa perpaduan antara aku dan rex adalah perpaduan dr kutub magnet yang sama, sehingga tidak saling tarik menarik, tapi tetap saja... Aku menyukai Rex dan aku jatuh cinta kepadanya.
Dan. Itu saja. Aku rasa cukup cuap2 nya.
Kemudia, untuk Rex, dimanapun kamu berada.. Aku harap kamu tahu bahwa aku akan jadi penggemar nomor satumu dan aku harap kita bisa segera ketemuuuu. Hadiri mimpiku malam ini ya Rex. Aku akan menghadiahi kamu dua botol minyak essential peppermint :).

0 komentar:
Posting Komentar